Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, May 9, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Pengaruh latar belakang pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di lingkungan assisten administrasi sekretariat daerah Pemerintah Kabupaten Malang


bstract

INDONESIA:
Untuk meningkatkan kinerja pegawai perlu diperhatikan latar belakang pendidikan pegawainya baik secara formal maupun non formal dan sesuai dengan bidang atau jenis pekerjaan yang sudah diampunya. Selain pendidikan, juga perlu diperhatikan mengenai faktor motivasi kerja pegawai. Jika faktor motivasi kerja pegawai tinggi maka akan berdampak baik kepada kinerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah pegawai Bagian Tata Usaha Assisten Administrasi Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang, sebanyak 42 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini secara simultan menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel sebesar 5,011 > 3,33 dengan signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Dengan ini nilai Fhitung lebih besar daripada Ftabel dan signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama Latar Belakang Pendidikan (X1) dan Motivasi Kerja (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dan secara parsial (X1), didapatkan t-hitung sebesar 2,436 dengan signifikasi t sebesar 0,020. Karena t-hitung lebih besar dari t-tabel (2,436>1,69913) atau signifikasi t lebih kecil dari 5% (0,020<0,05), maka secara parsial variabel Latar Belakang Pendidikan (X1) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dan secara parsial (X2) thitung sebesar 2,089 dengan signifikasi t sebesar 0,043. Karena thitung lebih besar dari pada ttabel (2,436>1,69913) atau signifikasi t lebih kecil dari 5% (0,043<0,05), maka secara parsial Variabel Motivasi Kerja (X2) berpegaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dari uji dominan bahwa Latar Belakang Pendidikan (X1) berpengaruh paling dominan terhadap Kinerja Pegawai (Y), dengan nilai koefisien beta 0,348, sedangkan nilai koefisien beta untuk Motivasi Kerja sebesar0,298.
ENGLISH:
To improve employee’s perfomance needed to concern in the background of the education of the employee in formal education and non formal education also based on the sector and kind work which is prop up. In addition to education, it has to be focused in the employee’s work motivation. If worker has high work motivation so it will give a good effect in his performance. The research is purposed to know the influence of education background and work motivation of the employee.
The research use quantitative approach. Sample choosen using surfeited sampling metode. This sample in this research is in the devision of secretariat administration assistant administrative in district administrasion goverment of Malang, there are 42 respondents. Data analysis which used in the research is double linier regression analysis.
Result of the research according to simultant show value of Fcount > Ftable in the amount of 5,011 > 3,33with significantion in 0.012 < 0,05 show that Fcount is bigger than Ftable and signification under 0.05 show that way in the same time of the Educational Background (X1) and Work Motivation (X2) have a positive influence and sicnificant to Employee’s Performance (Y). And partially (X1), got by t-count as 2.436 with significant t as 0.020. because t-count is bigger than t-table (2.436 > 1.69913) or significant t is smaller than 5% (0.043 <0.05), so as variable partial of Work Motivation (X2) influence in significant of the Work Performance (Y). From domian test that Education Backgound (X1) hase the most influence in Employee’s Perfomnce (Y), with the value of beta coefficient 0.348, whereas value of beta coeffitien to the Work Motivation as 0.298.




BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Semua potensi sumber daya manusia sangat berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuannya. Untuk menciptakan kinerja yang diharapkan, dibutuhkan adanya faktor-faktor motivasi kerja yang optimal dan kemampuan kerja yang baik. Menurut Hasibuan, Malayu(2006:108) menyatakan bahwa, “faktor motivasi (motivation factor) adalah faktor yang menyangkut kebutuhan psikologis seseorang yaitu perasaan sempurna dalam melakukan pekerjaan. Faktor motivasi ini berhubungan dengan penghargaan terhadap pribadi yang secara langsung bekaitan dengan pekerjaan, misalnya kursi yang empuk, ruangan yang nyaman, penempatan yang tepat dan lain sebagainya”. Menurut teori dua faktor menurut Herzberg, faktor motivasi atau pemuas terdiri dari pengakuan, tanggung jawab, prestasi, pekerjaan itu sendiri dan pengembangan. Sedangkan dari faktor pemeliharaan terdiri dari teknik supervisi, Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, gaji dan kondisi kerja.Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh Stoner dalam Soekidjo (2009:125) “kinerja seorang tenaga kerja atau pegawai dipengaruhi oleh motivasi, kemampuan dan faktor persepsi. Kemampuan didapatkan dari tingkat pendidikan yang gunanya untuk mencapai suatu keberhasilan yang diharapkan dari sebuah organisasi”. Kinerja merupakan hasil dari 2 kemampuan karyawan yang ditimbulkan dari motivasi dalam melakukan pekerjaan.
Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Veithzal (2009:548) menyatakan “kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kinerja merupakan hasil kerja dari pegawai yang ditimbulkan dari motivasi dan tingkat pendidikan yang memadai dalam upaya perusahaan (kantor) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”. Dalam meningkatkan kinerja pegawai dan untuk memotivasi pegawai dalam bekerja adalah melalui pendidikan. Tingkat pendidikan yang ditempuh dan dimiliki oleh seseorang pada dasarnya merupakan usaha yang dilakukan dapat memperoleh kinerja yang baik. Menurut Hasbullah (2009:12) menyatakan bahwa “pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai nilai-nilai kebudayaan dan masyarakat”. Lebih lanjut Hasbullah menyatakan bahwa “pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental”. Pendapat lain tentang pengertian pendidikan dikemukakan oleh John S. Brubacher yang dikutip Sumitro (2004:17) menyatakan bahwa “pendidikan adalah proses dalam mana potensi-potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat (media) yang disusun sedemikian rupa, dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya sendiri dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.Pengertian pendidikan bila dikaitkan dengan penyiapan tenaga 3 kerja menurut Umar Tirtarahardja dan La Sulo (2005:37), menyatakan bahwa “pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja”.Menurut Sistem Pendidikan Nasional UU Nomor 2 tahun 1989 pasal 10 dalam Tim Pengembangan MKDK IKIP (1995:7) Semarang,mengemukakan bahwa “pendidikan terbagi atas pendidikan persekolahan (formal) yang mencakup berbagai jenjang pendidikan dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi, sedangkan pendidikan luar sekolah terbagi atas pendidikan non formal mencakup lembaga pendidikan diluar sekolah, misalnya kursus, seminar, pelatihan, dan pendidikan informal mencakup pendidikan keluarga (nilai agama, moral, etika, budaya dan adat), masyarakat dan program-program sekolah, misalnya ceramah diradio atau televisi dan informasi yang mendidik dalam gadget (internet, handphone, android, dll), surat kabar atau majalah”. Pada hakekatnya pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu pendidikan adalah tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.Jadi dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha yang sengaja dilakukan baik langsung maupun tidak langsung yang dijalankan seseorang untuk mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi. Berdasarkan observasi penelitiberdasarkan sumber dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2012-2013, kinerja para pegawai negeri sipil (PNS) di Bagian Organisasi ini sangat baik 4 dan bagus, bahkan sampai semua target dapat diselesaikan dengan 100% dengan sesuai Rencana Kerja (RENJA) dan Rencana Strategi (RENSTRA) yang telah ditetapkan pada saat ditahun sebelumnya. Jika dilihat dari tingkat pendidikan tahun 2014pegawai sumber daya aparatur dibagian Tata UsahaSekretaeris Daerah (SETDA) Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Malang, dari total jumlah pegawai di bagian Tata Usahatingkat pendidikan pegawai yang tamatan Perguruan Tinggi yaitu sebanyak 41,30% (19 orang), tamatan SMA sederajat sebanyak61,90% (26 orang) dan tamatan SMP sejumlah 2,10% (1 Orang).Jadi latar belakang pendidikan pegawai Bagian Tata Usaha dilingkungan SETDA Pemkab Malang masih didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah, sedangkan dalam lingkungan SETDA itu sendiri dibagi menjadi 4 Asisten pembantu, yaitu di Asisten Pemerintahan terdiri dari (bagian pemerintahan dan umum, tata pemerintahan desa, hukum dan pertahanan), di Asisten Perekonomian dan Pembangunan terdiri dari (bagian perokonomian, kerjasama, administrasi pembangunan dan pengelolaan data elektronik), di Asisten Administrasi terdiri dari (bagian umum dan protokol, organisasi, tata usaha dan hubungan masyarakat), sedangkan di Asisten Kesejahteraan Rakyat terdiri dari (bagian administrasi kesejahteraan rakyat dan administrasi kemasyarakatan dan pembinaan mental). Motivasi kerja merupakan keinginan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu guna mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi atau perusahaan, karena menurut Hasibuan, Malayu (2010:141) motivasi berasal dari bahasa latin “Moreve” 5 yang berarti dorongan dari dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata kebutuhan atau “needs” atau “want”. “Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri manusia yang perlu ditanggapi atau direspon”. Motivasi kerja yang tinggi dapat meningkatkan kinerja pegawai, sesuai yang diungkapkan oleh Gibson dan Stoner dalam Sudarwan (2008:15) “motivasi kerja merupakan alasanalasan, dorongan-dorongan yang ada dalam diri manusia yang menyebabkan ia melakukan sesuatu atau berbuat sesuatu”. Oleh sebab itu, dalam rangka upaya meningkatkan kinerja organisasi maka intervensi terhadap motivasi sangat penting dan dianjurkan. Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, ditemukan beberapa indikasi yang mengungkapkan gejala-gejala rendahnya motivasi kerja pegawai, hal ini terlihat pada kurangnya disiplin kerja dimana masih terdapat budaya kerja santai dalam waktu kerja produktif. Kerja santai hendaknya tidak berada dalam jam kerja tetapi diluar jam kerja normal seperti jam istirahat.
 Selain itu diindikasikan juga sebagai penyebab rendahnya motivasi kerja pegawai terlihat dari gaya kepemimpinan seperti kurangnya kerjasama antara pimpinan dengan pegawai baik berupa komunikasi dengan pimpinan dan kurangnya pengawasan dari pimpinan terhadap kerja pegawai. Fenomena lain yang mengindikasikan motivasi kerja pegawai masih rendah, terlihat dari kurangnya tanggung jawab dan ketekunan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti banyak tugas-tugas membuat laporan yang tidak selesai dengan tepat waktu. Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh pimpinan untuk meningkatkan kinerja 6 pegawainya, agar mendapatkan hasil kerja yang optimal sesuai yang diinginkan.
Laporan Kinerja (LKj) Bagian Tata Usaha Setda yang disusun untuk memenuhi kewajiban dengan menyajikan dan melaporkan segala kegiatan dalam mengemban suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pemberi delegasi wewenang sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban kepada pimpinan.Berangkat dari RENSTRA Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah tahun 2011-2015 dan dilatarbelakangi dari komitmen yang dibangun dari seluruh potensi yang dimiliki, diperoleh obyektifitas informasi penetapan indikator dan penyajian angka-angka untuk pencapaian kinerja Bagian Tata Usaha. Kebenaran data dan angka yang didapat diolah menjadi suatu informasi yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang hasil kinerja organisasi Bagian Tata Usaha. Informasi yang disusun dalam bentuk Laporan Kinerja ini sangatlah bergantung pada sistem dan aturan-aturan yang ada serta konsistensi terhadap komitmen yang telah dibangun bersama. Hal ini dikarenakan pengukuran kinerja wajib secara terus-menerus dikaji dan dievaluasi agar dapat diperoleh seperangkat indikator kinerja yang benarbenar realistis dan didukung dengan sistem informasi yang memadai sehingga Laporan Kinerja yang disusun nantinya dapat dijadikan media komunikasi yang efektif dan efisien bagi pimpinan dalam melihat sampai sejauh mana keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan guna mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi disekitar organisasi.
Pengukuran kinerja dimaksudkan sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi Bagian Tata Usaha. Pengukuran dilakukan secara sistematik berdasar indikator kinerja kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Pengumpulan data kinerja diperoleh dengan menggunakan formulir Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Kualitas Indikator Kinerja Utama harus memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : 1. IKU dapat diukur secara objektif 2. IKU menggambarkan hasil 3. IKU relevan dengan kondisi yang akan diukur 4. IKU cukup untuk mengukur kinerja Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi pemerintah. Pelaporan disusun dengan melakukan pendekatan terhadap indikator kinerja baik secara kualitatif maupun kuantitatif yang diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sedangkan untuk melaksanakan evaluasi capaian kinerja Bagian Tata Usaha Sekreatariat Daerah, digunakan penilaian dengan skala ordinal sebagai parameter keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kebijakan teknis, program dan kegiatan yaitu apabila 85 keatas dikatakan sangat 8 berhasil, 70-85 dikatakan berhasil, 55-70 cukup dikatakan berhasil dan kurang dari 55 dikatakan kurang berhasil.Pada Tahun 2014, Bagian Tata Usaha memiliki sasaran strategis yaitu terlaksananya kegiatan tata usaha surat menyurat pimpinan secara cepat, tepat, efektif dan efisien dengan alokasi waktu yang jelas, dan indikator kinerja tingkat efektivitas penanganan Surat Masuk, Surat Keluar, Berita Masuk, Berita Keluar dan Berita Sandi, dengan target 7 menit, realisasi 7 menit, tercapai 100% sehingga dapat dikatakan berhasil. Sesuai dengan Rencana Kerja Tahun 2014, Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah Kabupaten Malang melaksanakan 20 (dua puluh) kegiatan dari 5 (lima) program. Secara keseluruhan alokasi anggaran belanja langsung untuk program dan kegiatan pada Bagian Tata Usaha Sekretariat Daerah Kabupaten Malang sebesar Rp. 3.044.895.000,00 (tiga milyar empat puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2014.Dari total belanja tersebut, terealisasi sebesar Rp. 2.779.766.750,00 (dua milyar tujuh ratus tujuh puluh sembilan juta tujuh ratus enam puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) atau sebesar 91,29 % dan terdapat sisa belanja yang tidak terserap pada Tahun 2014 sebesar Rp. 265.128.250,00 (dua ratus enam puluh lima juta seratus dua puluh delapan ribu dua ratus lima puluh rupiah) atau 8,71 %.Sisa belanja yang tidak terserap sebesar Rp. 265.128.250,00 (dua ratus enam puluh lima juta seratus dua puluh delapan ribu dua ratus lima puluh rupiah) sebagian besar menyesuaikan dengan kebutuhan terutama dari 9 kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik serta pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional roda dua maupun roda empat. Melihat dari capaian kinerja Bagian Tata Usaha sangat baik, untuk meningkatkan kinerja pegawai agar lebih baik lagi perlu diperhatikan pendidikan pegawainya baik secara formal maupun non formal dan sesuai dengan bidang atau jenis pekerjaan yang sudah diampunya.
Selain pendidikan, juga perlu diperhatikan mengenai faktor motivasi kerja pegawai. Jika faktor motivasi kerja pegawai tinggi maka akan berdampak baik kepada kinerjanya dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Melihat dari permasalahan yang dihadapitersebut, diduga ada pengaruh antara latar belakang pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian tentang “Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dilingkungan Assisten Administrasi Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang”.
1.2.  Rumusan Masalah
 Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang di rumuskan oleh peneliti adalah :
1. Apakah variabel Latar Belakang Pendidikan (X1)dan variabel Motivasi Kerja (X2) dapat berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang ?
 2. Apakah variabel Latar Belakang Pendidikan (X1)dan variabel Motivasi Kerja (X2) dapat berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang ?
3. Diantara variabel Latar Belakng Pendidikan (X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) tersebut manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang.
1.3. Tujuan Penelitian
 1. Untuk mengetahui variabel Latar Belakang Pendidikan (X1)dan variabel Motivasi Kerja (X2) dapat berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang.
 2. Untuk mengetahui variabel Latar Belakng Pendidikan (X1)dan variabel Motivasi Kerja (X2) dapat berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang.
3. Untuk mengetahui variabel Latar Belakang Pendidikan (X1) dan variabel Motivasi Kerja (X2) tersebut manakah yang berpengaruh dominan terhadap kinerja karyawan (Y) di lingkungan Assisten Administrasi SETDA Pemkab Malang.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Instansi Pemkab Malang : Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintahan khususnya pemkab Malang, tentang pendidikan dan faktor-faktor motivasi kerja terhadap 11 kinerja pegawai, yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan untuk merekrut pegawai sumber daya aparatur dan memotivasi karyawan.
2. Bagi Penulis : Penelitian ini di harapkan selain menambah wawasan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dan juga di harapakan dapat menjadi konsentrasi lebih lanjut sehingga dapat mengetahui permasalahan yang di hadapi pada dunia kerja, khususnya di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
3. Bagi pihak Akademisi, khususnya di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, UIN MALIKI Malang : Diharapkan dapat memberikan wawasan keilmuaan di masa mendatang dan memberikan kontribusi positif terhadap pihak akademisi.
 4. Bagi pihak luar/umum : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengetahuan dan bacaan dalam perkuliahan serta referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5. Batasan Penelitian
 1. Agar penelitian lebih terarah dan tidak menyimpang dari permasalahan banyak teori-teori motivasi yang ada, maka peneliti hanya membatasi pada masalah faktor-faktor motivasi teori Herzbeg.

2. Untuk latar belakang pendidikan dalam penelitian ini yang menjadi bahasan dalam deskripsi teoritik adalah pada jenjang pendidikan formal dan pendidikan non formal

Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh latar belakang pendidikan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di lingkungan assisten administrasi sekretariat daerah Pemerintah Kabupaten MalangUntuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment