Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Tuesday, May 9, 2017

Jasa Buat Skripsi: download Skripsi Manajemen:Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang


Abstract

INDONESIA:
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencana sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya manusia lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang. Jenis pendekatan yang digunakan adalah diskripsi kuantitatif dengan penelitian explanatory research. Sampel yang digunakan sebanyak 65 responden dengan teknik simple random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis data uji validitas, uji reliabilitas, uji F, uji T, Uji R2 (Koefisien Determinasi) dan analisis jalur (path analysis) dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja
Besarnya pengaruh langsung antara variabel beban kerja terhadap kinerja karyawan arahnya negatif. Hasil uji T secara parsial menunjukkan bahwa beban kerja terdapat pangaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan.
Besarnya pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja secara tidak langsung menunjukkan bahwa apabila beban kerja tinggi stres kerja akan tinggi dan berdampak pada kinerja karyawan yang menurun. Hasil uji T secara parsial tidak adanya pengaruh antara stres kerja terhadap kinerja karyawan dan untuk variabel beban kerja terhadap stres kerja ada pengaruh secara signifikan.
ENGLISH:
The existence of human resources in a company plays a very important role. Labor has a great potential to run the company's activities. Any potential human resources within the company should be utilized as well as possible so as to provide optimal output. Because human resources are the perpetrators of the overall level of planning until the evaluation that utilize other human resources of the organization or company.
This research was conducted in the Credit Cooperative (KSP) Lohjinawe Rembang. The type of approach used a quantitative description with explanatory research. The sample used by 65 respondents with simple random sampling technique. This study used data analysis to test the validity, reliability test, F test, T test, test R2 (coefficient of determination) and path analysis (path analysis) in order to determine the direct and indirect effect of workload on employee performance through variable of work stress.
The amount of direct influence between variable of workload on employee performance was negative direction. The T test results indicated workloads significant influence on employee performance partially. The magnitude of the effect of workload on employee performance through variable of work stress implied that if a workload was highand so stress work was highwhich will have an impact on employee performance to decline. Partially a T test result wasin lack of influence between work stress on employee performance and to the variable of workload against work stress had no significant influence.



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output optimal. Karena sumber daya manusia merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencana sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumber daya manusia lainnya yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan Pada dasarnya perusahaan dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk mengembangkan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya. Menurut Moeheriono (2009: 60), kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategi suatu organisasi. Kinerja karyawan harus dijaga untuk keberlangsungan suatu perusahaan. Menurut Regina (2010) mengatakan bahwa kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil yang dicapai oleh seseorang, baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. 2 Permasalahan yang akan selalu dihadapi oleh pihak manajemen sebuah organisasi, oleh karena itu manajemen perlu mengetahui faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah stres kerja. Stres kerja merupakan suatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental terhadap suatu perubahan di lingkungan kerja yang dirasakan mengakibatkan dirinya terancam (Anoraga, 2005:108). Terjadinya stres kerja disebabkan oleh adanya gejala-gejala stres yang meliputi gejala fisik, psikologis, serta perilaku dan banyaknya stressor yang masuk kedalam pikiran seseorang. Sehingga seseorang tidak dapat mempersepsikan keadaan tersebut dengan baik. Adanya kondisi fisik seseorang yang kurang baik, beban kerja yang berlebihan serta kondisi lingkungan tempat seseorang bekerja merupakan sumber-sumber stres yang dapat mengakibatkan stres kerja pada karyawan. Kondisi seperti ini dapat mengalami ketidakpuasaan dalam bekerja dan menurunkan kinerja. Menurut Handoko (2011:193) faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya karyawan bekerja produktif atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem kompensasi, desain pekerjaan, aspek ekonomis, teknis, dan perilaku lainnya. Hermita (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor stressor individu, faktor stressor kelompok dan faktor stressor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi stres yang dialami akan menurunkan kinerja. Selye (1976) yang dianggap sebagai bapak dari stres modern, merintis pemisahan antara penyebab stres dengan respon stres. Lebih lanjut, Selye 3 menekankan bahwa peristiwa positif atau negatif dapat memicu respon stres identik yang dapat bermanfaat ataupun berbahaya. Ia mengistilahkan stres yang positif atau yang menghasilkan suatu hasil yang positif sebagai eustres (eustress). Menerima suatu penghargaan didepan khalayak ramai atau secara berhasil menyelesaikan sebuah penugasan pekerjaan yang sulit merupakan contoh-contoh penyebab stres yang menghasilkan eustres (eustress) (Keitner, 2005:352). Stres kerja yang dialami karyawan ditakutkan berdampak buruk (distress) bukan berdampak positif (eustress) terhadap kinerja sehingga usaha pencapaian kinerja karyawan bisa terganggu. Situasi atau peristiwa yang terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang dapat berperan positif dan juga berperan merusak seseorang apabila tidak dapat mengelola stres tersebut dengan baik. Dalam jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari perusahaan akan membuat karyawan tidak nyaman bahkan tertekan, dan tidak termotivasi sehingga kerja terganggu dan tidak optimal.
Dalam jangka panjang, karyawan tidak mampu menangani stres kerja dapat mengakibatkan karyawan sakit bahkan mengunduran diri (turnover). Karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan menghasilkan pekerjaan yang maksimal dari pada karyawan yang tidak merasa puas dengan pekerjaannya. Sehingga apabila karyawan merasa puas dengan pekerjaannya maka merasa senang setiap melakukan tugas-tugas yang diterima, jarang bolos bahkan sukarela datang diluar hari kerja. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi stres kerja adalah beban kerja. Beban kerja menurut Meshkati (1998 dalam Hariyati 2011) dapat didefinisikan 4 sebagai suatu perbedaan antara kapasitas atau kemampuan pekerja dengan tuntutan pekerjaan yang harus dihadapi. Beban kerja juga merupakan faktor yang paling sering dialami oleh setiap karyawan. Dimana kondisi tersebut dapat memunculkan kondisi stres bagi karyawan. Mangkunegara (2000:157) menjelaskan penyebab munculnya stres kerja adalah beban yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang redah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam bekerja. Deguci (2013) menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukan, stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis pekerjaannya. Beban kerja karyawan dapat terjadi dalam tiga kondisi. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu berat atau ringan akan berdampak terjadinya in-efisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan berarti terjadi kelebihan tenaga kerja. Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji jumlah karyawan lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan jumlah karyawan yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan menjadi tidak produktif karena terlalu lelah. 5 Penelitian seperti ini telah banyak dilakukan sebelumnya. Hermita (2011) hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor stressor individu, faktor stressor kelompok dan faktor stressor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi stres yang dialami akan menurunkan kinerja. Relevan dengan penelitian Deguci (2013) menjelaskan bahwa dari penelitian yang dilakukan, stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan. Stres kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap karyawan. Hal ini berarti variabel stres kerja mempunyai pengaruh nyata terhadap kinerja karyawan. Harianto dkk (2008) Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja, motivasi kerja dan gaya kepemimpinan secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja tenaga kerja. Mufidah (2011) menjelaskan bahwa secara simultan variabel stres kerja organisasi, stress kerja luar organisasi dan stres kerja individu berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Astianto (2014) menjelaskan bahwa hasil penelitiannya menunjukkan bahwa stres kerja dan beban kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dhania (2010) menyatakan bahwa beban kerja mempengaruhi stres kerja pada karyawan. Namun sebaliknya, hasil Penelitian terdahulu yang dilakukan Gaffar (2012) menunjukkan bahwa faktor individual dan faktor organisasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Artinya walaupun ditempat kerja karyawan mengalami stres, karyawan tetap bekerja dengan baik dan tidak ada penurunan kerja. Relevan dengan penelitian Sutrisno (2014) pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan menyatakan bahwa stres kerja tidak berpengaruh 6 kepada kinerja karyawan karena karakteristik dan semangat kinerja karyawan yang tinggi. Seorang ahli indoktrin yang menghabiskan karirnya untuk mempelajari psikologi tentang stres mengatakan bahwa stres adalah reaksi pelatihan tubuh secara umum terhadap sebuah penyebab stres kerja, dasar dari stres tersebut adalah mekanisme aktifitas beberapa sistem syaraf dan hormon dalam waktu yang lama (Berry, 1998:421). Dengan kata lain bahwa stres merupakan suatu reaksi untuk kepentingan pertahanan, yang membantu manusia untuk mengenali bahaya yang lebih besar, yang mungkin akan muncul. Stres kerja juga terjadi kepada karyawan bila terdapat penyimpangan dari kondisi-kondisi optimum yang tidak dapat dengan mudah diperbaiki sehingga mengakibatkan suatu ketidakseimbangan antara tuntutan kerja dan kemampuan pekerjanya (Fraser, 1992:79). Berdasarkan pernyataan diatas bahwa stres kerja merupakan aspek yang penting terkait dengan kinerja, apabila kinerja baik maka perusahaan mendapat keuntungan begitu sebaliknya, sehingga karyawan harus mendapatkan perhatian lebih untuk mengelola manajemen stres untuk kelangsungan suatu perusahaan untuk mencapai hasil kinerja yang memaksimal. Oleh sebab itu maka perusahaan harus memenuhi kebutuhan dan menciptakan kenyamanan kerja untuk karyawan dalam pemenuhan ketetapan waktu, pekerjaan itu sendiri, kepribadian, upah dan promosi, teman kerja, lingkungan kerja (Luthan,2006: 243). Koperasi adalah suatu badan usaha yang berbadan hukum dan berdasarkan asas kekeluargaan dan juga asas demokrasi ekonomi serta terdiri dari beberapa 7 orang anggota didalamnya.
 Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe merupakan Koperasi nasional yang bergerak di bidang usaha simpan pinjam yang menerapkan sistem konvensional dengan memiliki banyak anggota. Wilayah keanggotaan KSP Lohjinawe yang semula hanya diwilayah Rembang, kini telah berkembang menjadi beberapa wilayah pelayanannya yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dengan berkembangnya koperasi, sebagai karyawan koperasi harus memiliki kinerja yang baik dan profesional agar dapat membantu koperasi mendapatkan kepercayaan dari anggota sehingga visi dan misi dapat terwujud. Begitupula sebaliknya, bila kinerja karyawan menurun akan merugikan koperasi. Oleh karena itu kinerja karyawan perlu mendapatkan perhatian untuk menghadapi persaingan, salah satunya adalah dengan memperhatikan faktor tenaga kerja. Permasalahan yang sering dialami oleh tenaga kerja diantaranya stres kerja yang berpengaruh pada menurunnya semangat kerja dan penurunan kinerja. KSP Lohjinawe memiliki banyak faktor yang menjadikan karyawan stres dalam menghadapi pekerjaannya. Diantaranya beban kerja yang berlebihan, keterbatasan waktu, pekerjaan yang monoton, dan target yang belum terlampaui. Hal ini memungkinkan sebagian karyawan akan mengalami stres yang dapat membangkitkan rasa tanggung jawab yang lebih kepada kinerjanya. Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang seberapa besar pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat analisis Jalur (path analysis) tujuannya untuk mengetahui hubungan langsung 8 dan tidak langsung dari variabel yang akan diteliti. Dari latar belakang inilah maka peneliti menganggap permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian dengan judul “Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Variabel Stres Kerja Pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang”
1.2  Rumusan Masalah
 Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara langsung?
2. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara tidak langsung melalui variabel stres kerja?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis beban kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk menguji dan menganalisis beban kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan secara tidak langsung melalui stres kerja
 1.4 Manfaat Penelitian
 Manfaat yang dapat diambil dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut :
 1. Bagi Penulis Dapat digunakan untuk menambah wawasan yang telah dupelajari selama proses perkuliahan di Perguruan Tinggi sehingga dapat melihat perbandingan antara teori dengan keadaan yang ada dilapangan dan nyata di dunia pekerjaan khususnya perkoperasian.
2. Bagi Koperasi, untuk memberikan gambaran dan dapat dijadikan tambahan kajian ilmiah dalam praktek perkoperasian dalam hal menentukan kebijakan penanganan beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja.
3. Bagi akademisi terkait beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja, dijadikan sebagai pembanding hasil riset penelitian. Serta sebagai referensi bagi yang juga ingin mengkaji penelitian yang sama.

4. Bagi Pembaca Penulis mengharapakan dengan hasil penelitian ini akan memberikan manfaat bagi para pembaca serta menambah pengetahuan tentang pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja di Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe Rembang
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh beban kerja terhadap kinerja karyawan melalui variabel stres kerja pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Lohjinawe RembangUntuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah ini
DOWNLOAD

Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment