Abstract
INDONESIA:
Pengelolaan organisasi merupakan kunci dari berjalannya manajemen organisasi, banyak hal yang dapat dikelola didalam organisasi. Lebih spesifik dalam penelitian ini dijelaskan tentang peranan Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi mempengaruhi Komitmen Karyawan terhadap Organisasinya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif Deskriptif, Penentuan sampel menggunakan metode sampling jenuh. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang Bagian Umum dan Protokol, sebanyak 30 responden. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial, variabel Budaya Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi pada Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang dengan nilai F hitung sebesar 39,623 dan Variabel X1 mempunyai pengaruh sebesar 3,120, Variabel X2 sebesar 3,359 dan Variabel X3 sebesar 2,891. Variabel Kepuasan Kerja telah teruji pada uji dominan sebagai variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi komitmen organisasi dengan nilai kontribusi sebesar 82,1%.
ENGLISH:
Organization managing is the key of organization management’s work, most thing that could be organized in the organization. In this research could be explained more specific about the function of organization culture, work motivation aorganization commitment influence employee’s commitment to their organization.
The research use descriptive quantitive approach, samples determining usesurfeited sampling metode. Samples in the research are area employees of district government of Malang, in the public and protocol, there are 30 respondents. Data analysis use in the research is double linier regression analysis.
Result of the research shows in partial and simultan, organization culture variables, work motivation and work satisfied have positive influence and significant to organization commitmentemployees of district government of Malang. Work satisfied variables have been tried in dominan test as the most dominan variable which influence organization commitment.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan akan sangat berarti bagi
semua manusia untuk memenuhi kebutuhan mereka, mulai dari golongan bawah (lower
class) sampai dengan kalangan atas (high class) dan keberadaan sumberdaya
manusia dalam instansi merupakan salah satu aset dan modal yang sangat berharga
bagi perkembangan perusahaan, keberadaan sumberdaya manusia mempunyai peran
dalam menentukan keberhasilan perkembangan perusahaan untuk ke depannya, dengan
kata lain, sebuah perusahaan akan mengalami sebuah kemajuan ataupun kemunduran,
tercapai atau tidaknya visi dan misi perusahaan bergantung daripada keberadaan
sumberdaya manusianya. Globalisasi yang terjadi sekarang ini memunculkan banyak
permasalahan baru dalam kaitannya dengan sumberdaya manusia, salah satu masalah
nasional yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini adalah penanganan
terhadap rendahnya kualitas sumberdaya manusia, hal ini dikarenakan banyak
faktor yang tidak mendukung harapan yang diinginkan, selain itu, masalah lain
yang seolah menunggu untuk diselesaikan adalah budaya organisasi, hal yang tak
kalah rumit adalah lemahnya motivasi karyawan, masalah komitmen maupun kepuasan
karyawan terhadap pekerjaannya bukan merupakan masalah baru dalam dunia
perkerjaan, akan tetapi masalah lama yang butuh penyesuaian dan penanganan
dalam setiap perubahan yang ada (Ma’sum : 2011). 2 Budaya organisasi merupakan
sistem penyebaran kepercayaan dan nilainilai yang berkembang dalam suatu
organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotannya (Soedjono, 2005).
Dengan kata lain budaya organisasi mempunyai peranan yang sangat vital dalam
suatu komunitas untuk menentukan optimalisasi kerja sebuah komunitas tersebut,
budaya mempunyai peranan dalam membentuk pribadi pada setiap individu dalam
sebuah kelompok, sehingga pembentukan budaya dapat mempengaruhi setiap detil
yang ada pada suatu komunitas tanpa terkecuali unsur motivasi kerja setiap
individu dalam sebuah kelompok. Motivasi adalah kesediaan atau dorongan untuk
melakukan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual Stephen
P. Robbins (2003;166). Dalam bekerja, setiap karyawan pasti memerlukan dorongan
baik dari pimpinan ataupun sesama rekan kerja, oleh karena itu kerja sama tim
harus dipelihara agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai,
setelah tercapainya target yang telah ditetapkan karena pada dasarnya manusia
mempunya kebutuhan fisiologis dalam bekerja yang menjadikan salah satu faktor
motivasi, maka akan muncul sebuah kepuasan karena merasa adanya jalan keluar
dalam setiap kebutuhan akan pekerjaan tersebut. Kepuasan merupakan kegembiraan
atau pernyataan emosi yang positif hasil dari penilaian salah satu pekerjaan
atau pengalaman-pengalaman pekerjaan (Testa dan Locke dalam Koesmono, 2005).
Kepuasan kerja adalah salah satu sasaran penting dalam pengelolaan SDM.
Mangkunegara (2008:117) 3 mengemukakan bahwa kepuasan kerja merupakan suatu
perasaan yang menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan manapun
dengan kondisi dirinya. Kepuasan kerja yang didapatkan oleh karyawan akan
meningkatkan komitmen organisasional dan kinerja karyawan. Sebaliknya Jika
kepuasan kerja tidak didapatkan maka dapat berpengaruh terhadap kinerja yang
buruk dan berpengaruh pada tujuan organisasi yang telah ditentukan. Tujuan
organisasi perusahaan pada umumnya adalah mencari laba, sehingga pihak
perusahaan dituntut agar dapat mengelola dengan baik sumberdaya yang dimiliki
agar tujuan tercapai, tujuan akan tercapai apabila karyawan memiliki komitmen
yang tinggi terhadap perusahaan, menurut Steers (1985,dalam aziz yusof
2007:106) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai rasa identifikasi,
keterlibatan, dan loyalitas yang dinyatakan oleh seorang karyawan terhadap organisasinya.
Robert Walton (dalam Michael Amstrong,
2003:35) meyakini bahwa setiap organisasi yang berbasis komitmen akan memiliki
pekerjaan dengan rancangan yang luas atau jangka panjang dari pada perusahaan
yang tak berbasis komitmen. Becker (1960, dalam Mutiara S. Panggabean,
2004:135) menggambarkan komitmen sebagai kecenderungan untuk terikat dalam
garis kegiatan yang konsisten karena menganggap adanya biaya pelaksanaan
kegiatan yang lain (berhenti bekerja). Oleh sebab itu, dalam rangka upaya
meningkatkan kinerja organisasi maka intervensi terhadap motivasi sangat
penting dan dianjurkan, begitu juga 4 sinergi antara budaya organisasi,
motivasi dan kepuasan seharusnya menjadi sebuah prioritas sebagai indikator
kunci kesuksesan sebuah organisasi. Pemerintah Kabupaten Malang merupakan
lembaga yang unik dimana tidak hanya berorientasi pada bidang jasa, namun juga
berorientasi pada bidang pendapatan (profit oriented). Dalam rangka
melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan yang menjadi kewenangan daerah, Pemerintah
Kabupaten Malang telah membentuk Kelembagaan Perangkat Daerah yang berpedoman
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun
2013 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1
Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 21
Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Malang Nomor 3 Tahun 2008
tentang Organbisasi Perangkat Daerah Sekretariat Daerah serta Peraturan Bupati
Malang Nomor 22 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Perumahan.
Selanjutnya dibawah naungan sekretariat daerah (sekda) ada banyak badan
organisasi atau bagian yang dibentuk dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi
yang telah disepakati, salah satunya adalah Bagian Umum dan Protokol. Adanya
Bagian Umum dan Protokol merupakan cerminan Pemerintah Daerah (pemda) dalam
bidang pembenahan diri sesuai dengan tuntutan perubahan 5 dan tuntutan
lingkungan yang terjadi saat ini, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya
serta berusaha menjawab tuntutan masyarakat terhadap terciptanyan pemerintahan
yang baik, bersih dan berwibawa. Organisasi ini berhubungan langsung dengan
masyarakat sebagai pihak yang pertama terlihat oleh masyarakat ketika adanya
Bupati atau Wakil Bupati dalam rangka pembangunan daerah, dengan kata lain,
setiap ada Pejabat Eksekutif Pemda, maka disitu ada utusan dari Bagian Umum dan
Protokol. Rendahnya motivasi kerja pegawai untuk bekerja terlihat dari tingkat
absensi pegawai mengalami pasang surut atau fluktuatif. Tingkat absensi pegawai
yang berfluktuasi mengindikasikan kurangnya motivasi kerja pegawai untuk datang
bekerja. Adanya beberapa pegawai yang tidak datang bekerja berdampak pada
penurunan kinerja. Tingkat absensi ketidakhadiran pegawai lebih didominasi oleh
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal ini dapat terlihat pada data absensi pegawai,
sedangkan untuk pegawai honorer lebih rajin datang bekerja karena tingkat
ketidakhadirannya lebih sedikit dibandingkan PNS. Jadi dapat diasumsikan bahwa
pegawai honorer lebih termotivasi unuk datang bekerja dibandingkan PNS.
Berdasarkan observasi awal yang telah dilakukan, ditemukan beberapa indikasi
yang mengungkapkan gejala-gejala rendahnya motivasi kerja pegawai, hal ini
terlihat pada kurangnya disiplin kerja dimana masih terdapat budaya kerja
santai dalam waktu kerja produktif. Kerja santai hendaknya tidak berada dalam
jam kerja tetapi diluar jam kerja normal seperti jam istirahat. Selain itu
diindikasikan juga sebagai penyebab rendahnya motivasi kerja pegawai terlihat
dari gaya kepemimpinan seperti kurangnya kerjasama antara pimpinan dengan 6
pegawai baik berupa komunikasi dengan pimpinan dan kurangnya pengawasan dari
pimpinan terhadap kerja pegawai. Fenomena lain yang mengindikasikan kepuasan
pegawai masih rendah, terlihat dari kurangnya tanggung jawab dan ketekunan
pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya, seperti banyak tugas-tugas membuat
laporan yang tidak selesai dengan tepat waktu. Hal inilah yang perlu
diperhatikan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawainya, agar
mendapatkan hasil kerja yang optimal sesuai yang diinginkan. Untuk meningkatkan
kinerja pegawai perlu diperhatikan mengenai faktor motivasi kerja pegawai,
membangun budaya positif dalam bekerja agar tercipta kepuasan dalam bekerja dan
tercipta komitmen yang kuat terhadap organisasi sehingga dapat memberikan
pelayanan yang maksimal. Jika faktor tersebut bekerja dengan maksimal maka akan
berdampak baik kepada kinerjanya dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan
dapat tercapai dengan baik. Melihat dari permasalahan yang dihadapi tersebut,
diduga ada pengaruh antara budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasi karyawan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
melakukan suatu penelitian tentang “Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Kerja,
dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi pada Kantor Sekretariat Daerah
Pemerintah Kabupaten Malang”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di
atas, maka dari data dan informasi yang dikumpulkan dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah variabel Budaya
Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Komitmen Organisasi pada Pemerintah Kabupaten Malang?
2. Apakah Variabel Budaya Organisasi, Motivasi
Kerja, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan secara Parsial terhadap
Komitmen Organisasi pada Pemerintah Kabupaten Malang?
3. Manakah dari Variabel Budaya
Organisai, Motivasi Kerja, dan Kepuasan kerja yang paling berpengaruh dominan
terhadap Komitmen Organisasi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuivariabel Budaya
Organisasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan secara
simultan terhadap Komitmen Organisasi pada Pemerintah Kabupaten Malang.
2. Untuk mengetahuivariabel Budaya Organisasi,
Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Komitmen Organisasi pada Pemerintah Kabupaten Malang
3. Untuk mengetahui diantara Variabel Budaya
Organisai, Motivasi Kerja, dan Kepuasan kerja yang paling berpengaruh dominan
terhadap Komitmen Organisasi pada Pemerintah Kabupaten Malang.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Bagian Organisasi Pemerintah
Kabupaten Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai serta menjaga
kepuasan kerja pegawai.
2. Bagi penulis Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan dan pemahaman kepada penulis
tentang faktor – faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja pegawai serta menjaga
kepuasan kerja pegawai, serta salah satu bentuk pengaplikasian bidang Ilmu yang
diperoleh di Fakultas Ekonomi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Bagi pihak
lain dan akademisi. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan
dapat menjadi acuan dan bahan pembelajaran serta referensi bagi penulis lainnya
yang akan melakukan penelitian dengan judul atau materi yang sama.
Untuk Mendownload Skripsi "Skripsi Manajemen :Pengaruh budaya organisasi, motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi pada Kantor Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Malang. Untuk Mendownload skripsi ini silakan klik link dibawah iniDOWNLOAD
No comments:
Post a Comment