Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Thursday, May 10, 2012

Menilai Kesiapan Membaca Permulaan


B. Menilai Kesiapan 
Prosedur untuk menilai kemampuan kesiapan membaca beragam mulai dari observasi guru  sampai penggunaan tes standar. Pengalaman menunjukkan bahwa guru yang berpengalaman  sering mengembangkan kepekaan dan kemampuan dalam mengidentifikasi anak-anak yang  bergerak ke dalam pengajaran membaca formal. Menilai kesiapan membaca siswa dapat  dilakukan dengan beberapa cara di antaranya berikut ini. 
Penilaian Informal 
Para guru sering menyatakan bahwa anak-anak telah siap membaca dengan bekerja bersama  mereka dan secara sistematis meneliti pola tingkah laku dan prestasinya. Simpulan dibuat  berdasarkan apa yang lebih tampak sebagai pola. Dalam kaitan ini observasi merupakan cara  yang dilengkapi daftar pemeriksaan dan catatan anekdot. 
Mengamati Pengalaman Dasar 
Pengalaman dasar dapat diamati dengan melihat respon anak pada bacaan-bacaan yang  dibagikan, pada aktivitas permainan bebas, dan aktivitas bahasa tutur. 
Mengamati Perkembangan Kognitif 
Guru dapat mencatat aktivitas anak-anak dalam permainan untuk menentukan kemampuan  mereka dalam merepresentasikan objek yang tak hadir dengan objek lain. 
Mengamati Perkembangan Bahasa 
Dengan masuknya ke sekolah, anak-anak telah mengembangkan kemampuan bahasa baik  kemampuan reseptif maupun kemampuan produktif. Akan tetapi, guru seharusnya memberikan  perhatian untuk mengamati kelemahan dan kekuatan semua kemampuan. 

Mengamati Arah dan Orientasi 
Orientasi bisa diamati ketika seorang anak mengenali urutan huruf, susunan kata, penggunaan  papan tulis dan kemampuan berpindah. 
Meneliti Minat dan Sikap 
Minat seorang anak dalam membaca dapat diperkirakan dengan mengajukan pertanyaan  mengenai identifikasi kata, meneliti minat anak untuk membaca majalah dan buku. 
Diskriminasi Auditori  Penilaian dapat dilakukan melalui permainan diskriminasi auditori yang bisa membuat anak-anak  merespon dengan sinyal yang sudah ditentukan. 
Diskriminasi Visual  Diskriminasi visual dapat diamati dengan menyuruh anak-anak melakukan kegiatan :  mengidentifikasi huruf yang sama, menemukan kata, dan menandai huruf 
Catatan Anekdot 
Catatan anekdot dapat menunjukkan kekuatan dan kelemahan suatu bidang. Teknik ini bisa  digunakan untuk observasi yang didaftar sebelumnya. Catatan tersebut dapat berupa buku harian  (diary) karena tingkah laku seharusnya diteliti selama satu periode. 
Menggunakan Cheklist 
Observasi dapat dilengkapi daftar cek yang digunakan untuk pengajaran membaca tetapi bisa  juga dilengkapi untuk kemampuan yang lain.    
Tes Standar 
Beberapa tes standar yang diterbitkan meliputi sub-subtes untuk mengukur prestasi dalam  kemampuan seperti diskriminasi visual huruf dan kata, diskriminasi auditori bunyi awal dan  akhir. Sedangkan yang lain meliputi pengukuran mendengar, pemahaman, arahan, koordinasi  visual-motorik, dan kemampuan memahami bahasa lisan. Di antara tes kesiapan yang umum  dipakai adalah: 
Tes membaca Cates-Macginitie : Keterampilan Kesiapan Membaca, Kelas TK. 
Tes kesiapan Metropolitan , Kelas I 
Analisis Kesiapan Membaca Murphy-Durrel, Kelas I. 
Ketika menggunakan tes standar, para guru seharusnya memperhatikan apakah tes berguna  sebagai alat penilaian. Serangkaian pertanyaan dapat diajukan untuk menguji tingkat  keterpercayaan hasil tes. Misalnya tentang pengambilan sampel dari populasi yang heterogen dan  tidak memadai.
Beberapa kemampuan penting seperti rentang perhatian, model belajar kognitif,  dan latar belakang pengalaman dihilangkan dari semua tes standar.  Tujuan utama tes kesiapan standar adalah memprediksi kemungkinan keberhasilan dalam  membaca permulaan. Akan tetapi riset menunjukkan bahwa tes tersebut “bukan peramal yang  sangat baik”. Karlin (1980:171) melaporkan bahwa peneliti independen melaporkan bahwa  rentang korelasi antara 0,30 sampai 0,75 dan sebagian besar antara 0,40 dan 0,60. Hal ini berarti  bahwa hanya 40 – 60 dari 100 merupakan tes peramal yang baik.  Kesulitannya adalah dimana didapat tes standar yang baik. Karenanya perlu diupayakan upayaupaya  seperti : menyeleksi tes, menggunakannya sebagai indikator kebutuhan, catatlah sub tes  yang baik, dan yang kurang baik.   



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment