Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Thursday, May 10, 2012

Klausa Bahasa Indonesia


            Klausa ialah satuan gramatikal, berupa kelompok kata yang sekurangkurangnya terdiri dari subjek S dan predikat P, dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat. Klausa juga mrupakan unsur kalimat, karena sebagian besar kalimat terdiri dari dua unsur klausa. Unsur inti klausa adalah S dan P. Namun demikian, S juga sering juga dibuangkan, misalnya dalam kalimat luas sebagai akibat dari penggabungan klausa, dan kalimat jawaban (Ramlan, 1981:62). Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas predikat, baik diikuti oleh subjek, objek, pelengkap, keterangan atau tidak dan merupakan bagian dari kalimat. Penanda klausa adalah P, tetapi yang menjadi klausa bukan hanya P, jika mempunyai S, klausa terdiri atas S dan P. Jika mempunyai S, klausa terdiri dari atas S, P, dan O. jika tidak memiliki O dan Ket, klausa terdiri atas P, O, dan Ket. Demikian seterusnya.Penanda klausa adalah P, tetapi yang dianggap sebagai unsure inti klausa adalah S dan P.
            Penanda klausa adalah P, tetapi dalam realisasinya P itu bias juga tidak muncul misalnya dalam kalimat jawaban atau dalam bahasa Indonesia lisan tidak resmi. Misalnya :
Pertanyaan : kamu memanggil siapa?
Jawaban : teman satu kampus   >> S dan P-nya dihilangkan.
Contoh pada bahasa tidak resmi : saya telat! >> P-nya dihilangkan.

            Klausa merupakan bagian dari kalimat. Oleh karena itu, klausa bukan kalimat. Klausa belum mempunyai intonasi lengkap. Sementara itu kalimat sudah mempunyai intonasi lengkap yang ditandai dengan adanya kesenyapan awal dan kesenyapan akhir yang menunjukkan bahwa kalimat tersebut sudah selesai. Klausa sudah pasti mempunyai P, sedangkan kalimat belum tentu mempunyai P. Suatu ujaran yang terdiri atas subjek, predikat, objek, dan keterangan, misalnya Saya sedang makan kue di rumah merupakan sebuah klausa sekaligus sebuah kalimat, yakni kalimat tunggal. Akan tetapi, ujaran Ibu sedang mencuci piring ketika Ayah pulang dari pasar bukan sebuah klausa tetapi kalimat, yakni kalimat majemuk. Hal tersebut berdasar pada definisi yang dikemukakan oleh Kridalaksana (1982:85) bahwa “klausa adalah satuan gramatikal berupa kelompok kata yang sekurang-kurangnya tediri dari subjek dan predikat dan mempunyai potensi untuk menjadi kalimat.” Pengertian yang sama dikemukakan oleh Ramlan (1981:62) sebagai berikut
“Klausa dijelaskan sebagai satuan gramatik yang terdiri atas dari P, baik disertai S, O, PEL, dan KET atau tidak. Dengan ringkas klausa ialah (S) P (O), (PEL) (KET). Tanda kurung menandakan bahwa apa yang terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga tidak ada.”
Berdasarkan pengertian di atas, klausa adalah satuan gramatik yang unsurusurnya minimal terdiri atas Subjek-Predikat dan maksimal unsurnya terdiri atas Subjek-Predikat-Objek-Pelengkap-Keterangan. Misalnya:
· Saya makan
· Saya sedang makan nasi
· Saya sedang makan nasi kemarin
· Saya sedang memasakkan nasi kakakku


Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment