Jasa Pembuatan Skripsi

Jasa Pembuatan Skripsi
Jasa Pembuatan Skripsi

Saturday, May 12, 2012

Manajemen Strategik Dalam Pengembangan Tugas Pokok Dan Fungsi BBPPKS Bandung


ABSTRAK
            Istilah Manajemen Stratejik merupakan hal yang baru bagi BBPPKS, tapi pelaksanaan kegiatan telah merujuk kepada manajemen Stratejik hal demikian dapat dilihat adanya Rencana Induk Pengembangan yang merupakan pedoman bagi penyelenggaraan perencanaan kegiatan, dari hasil penelitian yang dilaksanaka oleh penulis terfokus kepada Perencanaan, pelaksanaan dan Pengawasan stratejik. Unsur manajemen secara umum mempunyai tiga tahapan yaitu tahapan perencanaan, tahapan pelaksanaan dan tahapan evaluasi.
            Adapun metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif, sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, data yang diperoleh dari lapangan dianalisis secara kualitatif dengan menggunakan tekhnik analisis induktif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan penulis dan beberapa hasil wawancara dengan pejabat yang melaksanakan perencanaan :
a). Dalam proses penyusunan perencanaan stratejik bahwa BBPPKS Bandung telah mengambil langkah dengan membentuk tim penyusun Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang melibatkan para pakar dan ilmuwan serta para pejabat structural dan fungsional sesuai bidang ilmu yang dibutuhkan. Dari hasil penelitian bahwa rencana induk pengembangan tersebut masih bersifat umum, belum dijabarkan dalam kegiatan tahunan atau pemetaan kebutuhan.

b). Proses penyusunan kegiatan yang dilaksanakan di BBPPKS Bandung, melalui tim praduk yang terdiri dari pejabat structural dan fungsional perencana, seksi penyusunan program dan seksi-seksi lain yang dianggap mampu melaksanakan kegiatan tersebut, tim tersebut dibawah koordinasi seksi penyusunan program, dalam penyusunan kegiatan tersebut masih terdapat beberapa hambatan yang dapat mempengaruhi dalam proses penyusunan program, hambatan tersebut disebabkan faktor internal maupun faktor eksternal lembaga, faktor internal yang menjadi hambatan dalam proses penyusunan perencanaan adalah terbatasnya sumber daya manusia perencanaan yang mempunyai pengalaman, pengetahuan tentang penyusunan program,, sedangkan faktor eksternal yang menjadi hambatan adalah, tidak tepat waktu dikeluarkannya SHU (harga satuan umum).
c). Dalam penyusunan perencanaan kegiatan antara Balai-Balai Besar dengan kapus-kapus yang merupakan unit pelayanan teknis di lingkungan Badan Pelatihan dan Pengembangan Sosial Departemen Sosial masih terdapat duplikasi kegiatan dalam pengembangan program diklat dan pengembangan kelembagaan hal demikian dikarenakan belum adanya petunjuk teknis mengenai tugas pokok dan fungsi antara Balai dan Kapus sehingga masing-masing balai dan pusat membuat uraian tugas masing-masing sehingga menimbulkan interpretasi yang sama.
Dalam pelaksanaan perencanaan kegiatan dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :
a). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terbatas sumber daya manusia kesejahteraan sosial dan sumber daya fisik yang di miliki oleh Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial, adapun sumber daya manusia yang dapat memperlancar proses pembelajaran adalah para pejabat fungsional widyaiswara dan panitia penyelenggara yang sampai sekarang masih sangat terbatas baik kuantitas maupun kualitas. Sedangkan sumber daya fisik yang dimiliki BBPPKS Bandung dalam memperlancar proses pembelajaran masih sangat minim.
b). Masih terdapat kelemahan dalam pelaksanaan diklat, kelemahan tersebut antara lain pengiriman peserta diklat dari daerah tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan oleh panitia penyelenggara.
c). Antara usulan perencanaan kegiatan dengan pelaksanaan kegiatan masih belum signifikan, hal tersebut dikarenakan antara lain terbatasnya anggaran pemerintah yang dilokasikan dalam kegiatan tersebut.

DOWNLOAD



Artikel Terkait:

No comments:

Post a Comment